SELAMAT DATANG

mari berbagi ilmu dan pengetahuan

Kamis, 07 Juli 2011

Belajar Mengaktifkan Jaringan kerja yang kita miliki

Pasti tidak ada orang yang berani mengatakan bahwa mengaktifkan
jalinan dan jaringan yang ada dan yang sudah kita miliki itu mudah.
Meskipun begitu, karena ini toh pada akhirnya tetap harus kita
lakukan, maka tidak ada cara lain selain harus berusaha melalui
pembelajaran (mengubah ketidakmampuan menjadi kemampuan sesuai
dengan keadaan-diri kita) Sebagian dari sekian jurus pembelajaran
yang bisa kita lakukan adalah pilihan berikut ini:

1. Menaikkan kemampuan ber-empati

Menurut pengertian yang sudah lazim digunakan, empati adalah
kemampuan kita dalam menyelami perasaan orang lain tanpa harus
tenggelam di dalamnya. Empati adalah kemampuan kita dalam
mendengarkan perasaan orang lain tanpa harus larut. Empati adalah
kemampuan kita dalam meresponi keinginan orang lain yang tak
terucap. Kemampuan ini dipandang sebagai kunci menaikkan intensitas
dan kedalaman hubungan kita dengan orang lain (connecting with).

Bagaimana cara menaikkannya? Menurut nasehat Daniel Goleman,
kemampuan ini bisa kita naikkan melalui praktek berikut:

Cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain (understanding
others).

Memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain. Member, bukan
mengambil (Service Orientation), apalagi memanipulasi.

Memberikan masukan-masukan positif atau membangun orang lain
(developing others)

Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari
perbedaan (leveraging diversity)

Memahami aturan main yang tertulis atau yang tidak tertulis dalam
hubungan kita dengan orang lain (Political awareness).

Belajar menaikkan kemampuan kita dalam ber-empati ini merupakan
kunci hubungan. Menurut Peter Drucker, kunci kelancaran komunikasi
adalah belajar menangkap apa yang tak terucap (unspoken). Dalam
konteks bisnis (business of selling), Alf Cattle malah
mengatakan: "Relationship is product"

2. Menaikkan kemampuan dalam menggunakan alat seleksi
Satu dari sekian alat seleksi yang sudah disediakan Tuhan dan
gratis kita gunakan sekehendak kita adalah ungkapan YA dan TIDAK
yang keluar dari ucapan kita dalam meresponi ajakan atau tawaran
orang lain yang kita kenal. Alat seleksi ini, apabila kita tepat
menggunakannya bisa menyelamatkan kita dari distraksi.

A.P. Goethe mengatakan: "Ada tiga strategi untuk meraih
kesuksesan: 1) ketahuilah apa yang harus dibuang; 2) apa yang harus
dipertahankan; 3) ketahuilah kapan harus mengatakan TIDAK. Membangun
kemampuan dalam mengatakan TIDAK akan memberikan kapasitas kepada
kita dalam mengatakan YA

Semua orang pasti bisa mengucapkan kata YA atau TIDAK tetapi untuk
mengatakan YA atau TIDAK yang dapat mengharmoniskan dan mengaktifkan
hubungan kita dengan orang lain, memang perlu diasah, perlu belajar
karena semua manusia tidak dibekali kemampuan mengatakan YA dan
Tidak secara polite (sopan) tetapi firm (kuat). Tidak ada panduan
yang pantas disebut "The playing-book" (panduan yang pasti menjamin
keberhasilan langsung dan cospleng) tetapi kita bisa belajar dari
praktek hidup sehari-hari, entah dari kita atau dari orang lain yang
kita lihat.

Umumnya, orang yang secara pengetahuan, pengalaman, keahlian atau
derajat hidup lebih bagus dari kita memiliki kemampuan di bidang ini
yang lebih bagus pula. Nah, Kita bisa belajar dari mereka sebanyak
mungkin dan sekehendak kita, terutama untuk mengetahui bagaimana,
kapan dan kepada siapa kata Ya dan Tidak itu kita ucapkan.

3. Mengasah gergaji milik kita
Keahlian yang kita kuasai ibarat gergaji bagi kita. Mengasah
gergaji oleh Covey dikatakan sebagai pilar terciptanya kebiasaan
efektif dalam hidup kita. Tanpa keahlian, sulit kita menggunakan
sumberdaya, potensi dan peluang yang muncul. Teori peperangan
mengatakan: "Tanpa keahlian akan membuat kekuatan kita tidak bisa
ditembakkan (executed)", alias mandul.

Sekedar sebagai tambahan, tiga hal yang penting untuk kita
perhatikan dalam mengasah gergaji milik kita adalah berikut:
Pilihlan jenis keahlian tertentu (spesifik) yang cocok dengan
keunggulan dasariyah, bakat atau kecerdasan (intelligence) kita.
Pilihan yang tepat akan dapat mempercepat.

Asahlah secara terukur dan teratur. Keahlian itu kalau tidak pernah
kita naikkan, ia akan statis. Tetapi kalau kita naikkan sembarangan
(hanya berdasarkan mood sesaat), ia cenderung tak teratur.

Yakni ada banyak cara dan metode yang bisa kita gunakan untuk
mengasah gergaji kita. bila satu pintu tertutup, berarti ini
pertanda ada pintu lain sudah terbuka untuk kita.

Selamat mengaktifkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar