SELAMAT DATANG

mari berbagi ilmu dan pengetahuan

Kamis, 07 Juli 2011

Mari Membaca...

Baca Baca Baca Baca …. Mari Membaca
Adalah wahyu Allah kepada Muhammad yang pertama turun di gua Hira Surat Al Alaq 1 hingga 5 “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah Bacalah dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah Yang mengajar manusia dengan perantara kalam Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui”

Renungkanlah betapa Allah SWT menurunkan perintah membaca untuk yang pertama kalinya kepada umat manusia. Jelas ada pesan yang ingin disampaikan Sang Kuasa bahwa membaca itu sangat penting dilakukan oleh umat manusia Tentu saja hal itu sudah terbukti. Bagaimana tidak sejumlah tokoh dunia termasyur dimanapun mengaku kesuksesannya disebabkan karena membaca Sebut saja Muhammad Natsir Hamka Presiden pertama RI Soekarno atau tokoh dunia lainnya seperti Perdana Menteri Inggris Margareth Teacher atau Dalai Lama Kesuksesan karier yang diperoleh dari kebiasaan membaca juga dialami Drs. H. Sampurno, MBA Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM). Menurut lulusan UGM ini kunci kesuksesan adalah menjadi pekerja yang tangguh dan keras dan modal dasarnya adalah memiliki kesukaan membaca. Bagaimana menerapkan budaya membaca di tengah-tengah keluarga terutama anak-anak ?

Bacalah dengan nama Tuhanmu demikian ayat pertama yang turun dari Allah SWT kepada Muhammad SAW, Menunjukkan betapa pentingnya kebiasaan membaca bagi umat manusia H. Sampurno, MBA Kepala Badan POM salah satu tokoh yang mampu meraih kesuksesan lewat membaca menyatakan kebiasaan membaca harus diterapkan orang tua kepada anak-anak sejak usia dini. Menurut H. Sampurno awalnya membiasakan diri membaca sangat sulit dilakukan namun setelah terbiasa kebiasaan membaca itu menjadi kebutuhan Tetapi membaca bisa menjadi kebutuhan jika tidak kita merasakan hasilnya. Tokoh satu ini mengakui saat menghadapi persoalan sulit ia seolah-seolah mendapat intuisi cepat menggali menganalisa serta mencari alternati-alternatif solusi. Semua itu ternyata merupakan hasil endapan proses panjang dari kebiasaan membaca sehingga membaca buku itu menjadi guru dan referensi solusi persoalan kehidupan Bagaimana sebenarnya kondisi masyarakat Indonesia terhadap kegemaran membaca?

Betapa besarnya manfaat membaca ternyata tidak sesuai dengan trend membaca di kalangan masyarakat Indonesia. Kebiasaan membaca buku di kalangan masyarakat masih rendah Berdasarkan penelitian media informasi seperti radio dan televisi lebih populer dibanding buku. Dalam menyerap informasi masyarakat Indonesia lebih memilih mendengar dan menonton daripada membaca. Terbukti kebangkitan dunia perbukuan di Indonesia saat ini masih jauh dibandingkan dengan perkembangan produksi dan konsumsi perbukuan di Asia Tenggara Tahun 2000 perbandingan antara produksi buku dan jumlah penduduk di dua Negara Indonesia yang berpenduduk 203 juta jiwa hanya memproduksi 2000 judul buku per tahun sementara Malaysia yang berpenduduk 21 juta jiwa mampu memproduksi 15.000 judul buku per tahun. Mungkin itulah faktor penyebab kualitas dan prestasi akademis generasi muda Indonesia jauh ketinggalan dengan kaum muda di Asia Tenggara bahkan di dunia. Bagaimana sebenarnya budaya membaca di negara maju seperti Jepang ?

Sahabat MQ, telah terbukti kebiasaan membaca dapat mempengaruhi intelektualitas seseorang. Semakin tinggi kebiasaan membaca penduduk di suatu negara semakin maju dan berkemabang suatu negara. Lihat saja bagaimana pemandangan di kereta bawah tanah atau di kendaraan umum di Negeri Matahari Terbit Jepang para penumpangnya asyik membaca buku Begitu pula di tempat-tempat umum seperti halte bis taman ruang tunggu atau kafe. Pemandangan orang membaca bukan menjadi barang asing lagi. Sebuah survei menunjukkan orang Jepang rata-rata membaca 1,5 buku perbulan. Pemandangan membaca di tempat umum dan hasil survei tersebut menunjukkan trend membaca di kalangan masyarakat Jepang. Sementara di Indonesia pemandangan yang lazim terdapat di tempat umum adalah sekumpulan orang yang mengobrol menelphone mengirim sms atau sekadar duduk-duduk menunggu waktu. Remaja dan anak-anak di Indonesia kini juga lebih senang membeli perangkat game atau berbelanja kebutuhan terkait dengan penampilan daripada membeli buku Sementara orang tua juga tidak membiasakan diri membelikan anak-anak mereka buku-buku bacaan tentu saja buku bacaan yang bermutu Sayang sekali bukan? Sahabat MQ berikut ini kita akan bahas bagamana cara membaca yang baik agar tidak merusak mata.

Sahabat MQ, hobby membaca memang baik tapi jangan lupa harus menjaga kondisi mata anda di masa lalu. Ada pendapat bahwa membaca sambil tidur dapat menimbulkan kelainan mata atau merusak mata. Namun, penelitian terbaru menyatakan bukan posisi saat membaca yang bisa merusak mata tetapi terletak pada lampu yang menerangi buku yang tengah dibaca, demikian menurut dr. Saman ahli mata dari Jakarta. Sementara itu posisi membaca sambil duduk merupakan posisi membaca yang paling baik untuk mata karena lampu yang meneranginya biasanya datang dari atas sehingga semua tulisan yang dibaca terpapar secara merata oleh lampu penerang. Sementara itu penerangan yang paling baik adalah dengan menggunakan bola lampu susu 40 watt. Sebaiknya sinar dipusatkan ke objek bacaan, sedangkan lampu neon tidak disarankan karena sinarnya berupa getaran dan lampu duduk dengan bohlam 60 watt dinilai terlalu terang sementara lampu duduk di bawah 40 watt terlalu redup. Kurangnya penerangan menyebabkan kerja otot terlalu berat sehingga mata mudah lelah dan pedih. Hal itulah yang mempercepat timbulnya kelainan myopia atau rabun jauh terutama pada seseorang yang punya bakat sejak lahir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar